0
hedisasrawan.blogspot.com/2011/12/seks-before-married-kok-bisa.html
Posted by Unknown
on
05.57
Seks Before Married, Kok Bisa ?
Banyaknya masalah dalam dunia remaja kini, kalau diomongin tidak bakal ada habisnya, mulai dari adanya tawuran, kecanduan narkoba, perjudian, sampai Seks Before Married yang akhir – akhir ini menambah parah saja dan semakin banyak dialami. Korbannya pasti remaja, apalagi untuk remaja putri dampaknya bakalan kelihatan banget. Kalau sudah begitu masalah ini secara tidak langsung hal ini akan melibatkan orang tua, guru di sekolah bahkan masyarakat sekitar.
Padahal kalau dicermatin secara baik – baik, hal ini kasihan banget kalau sampai terjadi. Sudah merusak masa depan, sekolah jadi berantakan, nama baik keluarga kita di mata masyarakat luas akan mulai tercoreng, dan parahnya lagi kita kena penyakit yang membahayakan ( HIV / AIDS ) pada saat ini.
Begitu mendengar SBM (Seks Before Married), kita pasti sudah tidak asing lagi untuk mendengarnya. Banyak sekali teman – teman remaja kita di luar sana mengalaminya. Tahu gak ? yang paling ironis remaja - remaja Bali termasuk yang paling banyak namanya SBM (Seks Before Married), sekitar hampir 80% - 90% dari kalangan mahasiswa / pelajar telah melakukan seks bebas ini. Mungkin, ini karena Bali merupakan tempat transit antara dua budaya yang berbeda dan terjadi kesenjangan antara budaya asing dan budaya lokal yang berbeda. Tapi, tidak dari segi itu saja penyebabnya…. SBM ( Seks Before Married ) itu muncul dari para remaja yang sudah mulai mengenal pacaran / lawan jenis dan pergaulan bebas, serta tidak segan – segannya hal itu mereka jalani dengan serius tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi. Nah… kebayang kan dampak dari pergaulan bebas tersebut ???
Tidak cuma itu saja penyebabnya, banyak remaja sekarang yang tidak mengenal betul seks itu apa, dan pengetahuan serta akses informasi yang sangat minim sekali mereka dapatkan. Bahkan pengetahuan seks ini masih dianggap takhayul / tabu jika menurut para remaja-remaja saat kini.
Tapi apa itu saja ?? tidak… Ada lagi terdapat faktor-faktor lain, dimulai dari kurang adanya pengawasan orang tua, faktor ekonomi keluarga, dan tidak kalah penting cepatnya para remaja menjadi korban kemajuan teknologi dan media elektronik yang saat kini semakin banyak beredar dalam dunia maya. Wah, banyak banget ya penyebabnya !!
Melihat itu semua, tidak sedikit pula para orang tua menjadi was – was tentang pergaulan sekarang, seperti yang diungkapkan salah satu orang tua murid, beliau sendiri sebagai orang tua zaman sekarang patut khawatir, apalagi pergaulan sekarang belum tentu menuju arah yang positif. Coba kita amati & lihat secara cermat tingkah laku remaja sekarang, murid SMP saja sudah bisa pacaran seperti orang – orang dewasa pacaran pada umumnya. Tapi, secara garis besar, itu bukan salah siapa – siapa, yang namanya masa pubertas dan masa mengenal lawan jenis memang lagi sedang menghampiri mereka, tapi tentu masih ada batasnya berpacaran dong ?!!
Terus… Apa dampak dari SBM ( Sex Before Married ) itu ??? Ternyata dampaknya banyak banget, trus SBM ( Sex Before Married ) itu berakibat apa ??
SBM ( Sex Before Married ) itu biasa berakibat adanya penularan HIV / AIDS ( penyakit yang kini sangat membahayakan ). Apalagi kita belum tahu pasangan kita itu bersih / gak ?!
Coba kita perhatikan, banyak remaja pria maupun wanita berani mencoba obat – obat terlarang, sampai gak segan – segannya mereka melakukan hal-hal yang sangat berdampak negatif. HIV / AIDS ini muncul karena si pengguna sering berganti - ganti pasangan. Akibat dan dampak lainnya, wanita pasti hamil, dan kalau dilihat - lihat wanita yang paling menderita. Kalau sudah begitu jalan pintas yang bakalan diambil yaitu, Aborsi. Sebenarnya aborsi tidak selamanya hasilnya baik, mungkin sebagian remaja putri bisa tersenyum lega ketika janin dalam rahimnya udah lenyap, tapi apa pernah mereka memikirkan dampak yang bakalan diperoleh ???
Dan perlu kita ketahui bahwa :
“Aborsi itu pendarahan yang nantinya bisa mengakibatkan tidak bisa punya keturunan ( anak ). Kalau sering dilakukan dan saat menikah nanti akan sulit mempunyai keturunan, ada kemungkinan bisa ada tapi waktunya lama” ungkap bidan Kustini ( ahli kandungan ) saat dimintai keterangan.
Kalau tidak ada cara mengatasi hal ini, setidaknya kurangi tindakan yang mungkin menurut kita itu sangat berdampak negatif, supaya hal seperti ini tidak terus berlangsung sehingga nantinya tidak merusak masa depan kita semua, serta tidak merusak nama baik orang tua dan kita sehingga tidak tercoreng di mata masyarakat luas.
Ternyata ada juga seperti yang diungkapkan salah satu orang tua siswa, “ Pertama harus dimulai dari pengawasan orang tua siswa itu sendiri, dengan lebih sering memberi masukan dan batasan bergaul untuk anak itu sendiri ( terutama bagi yang menginjak dewasa ), karena kalau tidak, mereka akan selalu ingin mencoba hal baru yang belum tentunya baik dilakukan atau mungkin mengandung unsur negatif sehingga terpengaruh secara langsung ”, ujarnya. Lain lagi masukan salah satu orang tua siswa SMP mengatakan, “ Kalau waktu untuk membina anak di rumah belum cukup, di sekolah diberikan pula pengarahan dan pembinaan.” Ada lagi masukan dari salah satu siswa SMP mengatakan, “ Perkembangan remaja saat kini cukup memperihatinkan sekali. Apalagi, tentang aborsi di bawah umur. Cara mencegah terjadinya aborsi dibawah umur adalah, jangan melakukan pergaulan bebas, seks bebas, serta menggunakan obat – obat terlarang lainnya sebab itu berdampak sangat fatal bila dilakukan terus menerus oleh para remaja sekarang ini.”
Dan, hindari yang namanya SBM ( Seks Before Married ) itu deh dan jangan melakukan hal – hal yang negatif maupun hal yang dapat merugikan diri sendiri nantinya sehingga sekolah jadi berantakan. Trus apa artinya cita – cita yang kita impikan itu, jika kita melakukan perbuatan seperti ini? Cita – cita kita itu tentunya tidak akan terwujud dan tercapai, jika kita melakukan hal - hal yang yang mengandung unsur negatif seperti yang diuraikan di atas.
Sudah seharusnya kita kembali ke akar budaya bangsa Indonesia kita. Jauh sebelumnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan kesusilaan yang tertuang dalam filsafah dan nilai - nilai Pancasila. Kondisi yang menimpa generasi muda saat ini, harus dibina dan dididik agar mereka mengerti akibat adanya pergaulan bebas, seks bebas, kecanduan narkoba, judi dan lain – lainnya yang mungkin mengandung unsure-unsur negative bagi para remaja sekarang. Sekarang, mari kita hindari pergaulan bebas karena akan membuahkan hal – hal yang pahit jika ingin masa depan kita terwujud.
Padahal kalau dicermatin secara baik – baik, hal ini kasihan banget kalau sampai terjadi. Sudah merusak masa depan, sekolah jadi berantakan, nama baik keluarga kita di mata masyarakat luas akan mulai tercoreng, dan parahnya lagi kita kena penyakit yang membahayakan ( HIV / AIDS ) pada saat ini.
Aadduuhhhhh ……..
Ngeri banget yaaa ?!?
Tidak cuma itu saja penyebabnya, banyak remaja sekarang yang tidak mengenal betul seks itu apa, dan pengetahuan serta akses informasi yang sangat minim sekali mereka dapatkan. Bahkan pengetahuan seks ini masih dianggap takhayul / tabu jika menurut para remaja-remaja saat kini.
Tapi apa itu saja ?? tidak… Ada lagi terdapat faktor-faktor lain, dimulai dari kurang adanya pengawasan orang tua, faktor ekonomi keluarga, dan tidak kalah penting cepatnya para remaja menjadi korban kemajuan teknologi dan media elektronik yang saat kini semakin banyak beredar dalam dunia maya. Wah, banyak banget ya penyebabnya !!
Melihat itu semua, tidak sedikit pula para orang tua menjadi was – was tentang pergaulan sekarang, seperti yang diungkapkan salah satu orang tua murid, beliau sendiri sebagai orang tua zaman sekarang patut khawatir, apalagi pergaulan sekarang belum tentu menuju arah yang positif. Coba kita amati & lihat secara cermat tingkah laku remaja sekarang, murid SMP saja sudah bisa pacaran seperti orang – orang dewasa pacaran pada umumnya. Tapi, secara garis besar, itu bukan salah siapa – siapa, yang namanya masa pubertas dan masa mengenal lawan jenis memang lagi sedang menghampiri mereka, tapi tentu masih ada batasnya berpacaran dong ?!!
Terus… Apa dampak dari SBM ( Sex Before Married ) itu ??? Ternyata dampaknya banyak banget, trus SBM ( Sex Before Married ) itu berakibat apa ??
SBM ( Sex Before Married ) itu biasa berakibat adanya penularan HIV / AIDS ( penyakit yang kini sangat membahayakan ). Apalagi kita belum tahu pasangan kita itu bersih / gak ?!
Coba kita perhatikan, banyak remaja pria maupun wanita berani mencoba obat – obat terlarang, sampai gak segan – segannya mereka melakukan hal-hal yang sangat berdampak negatif. HIV / AIDS ini muncul karena si pengguna sering berganti - ganti pasangan. Akibat dan dampak lainnya, wanita pasti hamil, dan kalau dilihat - lihat wanita yang paling menderita. Kalau sudah begitu jalan pintas yang bakalan diambil yaitu, Aborsi. Sebenarnya aborsi tidak selamanya hasilnya baik, mungkin sebagian remaja putri bisa tersenyum lega ketika janin dalam rahimnya udah lenyap, tapi apa pernah mereka memikirkan dampak yang bakalan diperoleh ???
Dan perlu kita ketahui bahwa :
“Aborsi itu pendarahan yang nantinya bisa mengakibatkan tidak bisa punya keturunan ( anak ). Kalau sering dilakukan dan saat menikah nanti akan sulit mempunyai keturunan, ada kemungkinan bisa ada tapi waktunya lama” ungkap bidan Kustini ( ahli kandungan ) saat dimintai keterangan.
Kalau tidak ada cara mengatasi hal ini, setidaknya kurangi tindakan yang mungkin menurut kita itu sangat berdampak negatif, supaya hal seperti ini tidak terus berlangsung sehingga nantinya tidak merusak masa depan kita semua, serta tidak merusak nama baik orang tua dan kita sehingga tidak tercoreng di mata masyarakat luas.
Ternyata ada juga seperti yang diungkapkan salah satu orang tua siswa, “ Pertama harus dimulai dari pengawasan orang tua siswa itu sendiri, dengan lebih sering memberi masukan dan batasan bergaul untuk anak itu sendiri ( terutama bagi yang menginjak dewasa ), karena kalau tidak, mereka akan selalu ingin mencoba hal baru yang belum tentunya baik dilakukan atau mungkin mengandung unsur negatif sehingga terpengaruh secara langsung ”, ujarnya. Lain lagi masukan salah satu orang tua siswa SMP mengatakan, “ Kalau waktu untuk membina anak di rumah belum cukup, di sekolah diberikan pula pengarahan dan pembinaan.” Ada lagi masukan dari salah satu siswa SMP mengatakan, “ Perkembangan remaja saat kini cukup memperihatinkan sekali. Apalagi, tentang aborsi di bawah umur. Cara mencegah terjadinya aborsi dibawah umur adalah, jangan melakukan pergaulan bebas, seks bebas, serta menggunakan obat – obat terlarang lainnya sebab itu berdampak sangat fatal bila dilakukan terus menerus oleh para remaja sekarang ini.”
Dan, hindari yang namanya SBM ( Seks Before Married ) itu deh dan jangan melakukan hal – hal yang negatif maupun hal yang dapat merugikan diri sendiri nantinya sehingga sekolah jadi berantakan. Trus apa artinya cita – cita yang kita impikan itu, jika kita melakukan perbuatan seperti ini? Cita – cita kita itu tentunya tidak akan terwujud dan tercapai, jika kita melakukan hal - hal yang yang mengandung unsur negatif seperti yang diuraikan di atas.
Sudah seharusnya kita kembali ke akar budaya bangsa Indonesia kita. Jauh sebelumnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan kesusilaan yang tertuang dalam filsafah dan nilai - nilai Pancasila. Kondisi yang menimpa generasi muda saat ini, harus dibina dan dididik agar mereka mengerti akibat adanya pergaulan bebas, seks bebas, kecanduan narkoba, judi dan lain – lainnya yang mungkin mengandung unsure-unsur negative bagi para remaja sekarang. Sekarang, mari kita hindari pergaulan bebas karena akan membuahkan hal – hal yang pahit jika ingin masa depan kita terwujud.
Posting Komentar